IRA DWI PANGESTU
ANALISIS
CERPEN :
Judul : Hati yang Tulus
Sumber :
BOBO th XXVIII
Pelaku :
Kakek Robin, Mercy, Peri, pemuda yang kelaparan, kakek-nenek , Pangeran Edwar
Setting : Tempat=di tepi Kerajaan Tujuh Pelangi, di tepi
sungai , di lembah
Alpenia
Waktu
=pada suatu hari yang cerah, sebelum
musim dingin
Suasana
=sedih , cemas , gembira, bahagia
Penokohan : Mercy = baik
hati,menurut, suka menolong,tulus,penyayang
Kakek
Robin = penyayang,baik hati
Peri = suka membantu, baik hati
Pangeran
Edwar= baik hati, bijaksana , suka menolong
Alur :
Alur maju / alur normal
Amanat :
Orang yang suka menolong dan berhati tulus maka suatu saat akan
mendapatkan kebaikan atau ganjaran
yang setimpal.
Nilai moral : Mercy selalu menolong orang lain yang dijumpai dalam
perjalanannya dengan ikhlas dan
tulus.
Nilai agama : Setiap malam Mercy selalu mendoakan kakeknya agar cepat
sembuh
Ringkasan :
Hati yang Tulus
Kakek Robin tinggal di tepi kerajaan Tujuh Pelangi
bersama cucu perempuannya yang bernama Mercy. Mereka hanya tinggal berdua.
Setiap hari mereka merawat bunga-bunganya di halaman untuk dibuat minyak wangi
dan kemudian dijual ke pasar. Suatu hri Mercy ingin memetik bunga mawar untuk
dibuat minyak wangi , tetapi sang kakek menolak jika Mercy yang memetiknya
karena takut ia tertusuk duri. Tiba-tiba sang kakek memotong mawar dan
berteriak minta tolong. Kakek pun pingsan , lalu dibawa ke kamar.Sudah beberapa
hari kakek belum juga bangun. Tak ada satupun tabib yang bisa menyembuhkan sang
kakek. Suatu malam Mercy bermimpi bertemu peri cantik dan peri itu memberitahu
bahwa kakeknya tertusuk duri jahat milik peri mawar racun. Ia harus pergi
mencari mawar kehidupan untuk mengobati kakeknya. Mercy pun terbangun dan
merasa gembira karena kakeknya dapat disembuhkan . Keesokan harinya, Mercy
berangkat kearah matahari terbit dan membawa bekal secukupnya. Beberapa hari ia
sudah berjalan dan berpapasan dengan pemuda yang kelaparan. Mercy pun merasa
iba dan memberikan bekalnya. Pemuda itupun memberitahu kepada Merecy bahwa
mawar kehidupan itu tumbuh di lembah Alpenia. Di tengah jalan ia juga bertemu
kakek dan nenek yang haus dan kedinginan. Mercy pun membarinya sebotol minum
dan mantelnya. Lalu ia meneruskan perjalanan dan tibalah ia di tepi sungai.
Diseberang tampak ada sekuntum mawar yang memancarkan sinar keemasan. Ketika ia
mencoba menyeberangi , ia pun terseret arus sungai. Setelah sadar ternyata ia
sudah berada di kamar yang indah, yaitu di istananya Pangeran Edwar. Sang
Pangeran sedang memcari permaisuri yang berhati tulus. Lalu pangeran memberikan
bunga itu untuk si kakek. Setibanya dirumah, ia segera meneteskan sari mawar
kehidupan kepada kakeknya dan kemudian Pangeran Edwar melamar Mercy untuk
menjadikannya permaisuri kerajaan.
0 komentar:
Posting Komentar